Profil Desa Kalisabuk

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalisabuk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalisabuk

Tentang Kami

Desa Kalisabuk, Kesugihan, Cilacap: wilayah padat penduduk dengan UMKM berkembang (kripik, kue). Fokus pada infrastruktur, pemberdayaan masyarakat (PKK, Kampung KB), & layanan publik. Aktif dalam Musrenbangdes & program TMMD untuk kemajuan desa.

  • Kepadatan Penduduk Tinggi dan Dinamika Sosial

    Desa Kalisabuk merupakan salah satu desa terpadat di Kecamatan Kesugihan, dengan kehidupan sosial yang aktif melalui lembaga seperti PKK, Karang Taruna, dan program Kampung KB.

  • Fokus pada UMKM dan Ekonomi Kerakyatan

    Dengan lahan pertanian terbatas, perekonomian desa banyak ditopang oleh sektor UMKM yang menghasilkan berbagai produk makanan olahan dan kerajinan, serta sektor perdagangan dan jasa.

  • Pembangunan Infrastruktur dan Pemberdayaan Partisipatif

    Pemerintah desa aktif dalam pembangunan infrastruktur dasar melalui Musrenbangdes dan program kolaboratif seperti TMMD, serta menyalurkan bantuan sosial untuk kesejahteraan warganya.

Pasang Disini

Desa Kalisabuk, sebuah entitas perdesaan yang terletak strategis di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, menampilkan potret kehidupan masyarakat yang erat dengan dinamika Sungai Serayu. Sebagai desa agraris yang subur namun juga akrab dengan tantangan banjir tahunan, Kalisabuk di bawah kepemimpinan Kepala Desa Slamet Riyanto terus menunjukkan semangat ketangguhan, memprioritaskan mitigasi bencana, pembangunan infrastruktur, seraya menggali potensi ekonomi lokal demi kesejahteraan warganya.

Mengenal Desa Kalisabuk: Geografi dan Demografi

Desa Kalisabuk, dengan Kode Desa 3301132003 dan Kode Pos 53274, memiliki luas wilayah 3,70 km². Meskipun berstatus sebagai desa perdesaan, Kalisabuk memiliki populasi yang cukup padat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Kalisabuk sebanyak 8.250 jiwa, terdiri dari 4.196 laki-laki dan 4.054 perempuan, dengan total 2.460 kepala keluarga. Tingkat kepadatan penduduknya mencapai 2.230 jiwa per km², menandakan permukiman yang terkonsentrasi, terutama di sepanjang jalur utama dan area yang relatif aman dari luapan sungai.

Lokasi Desa Kalisabuk sangat strategis karena dilalui oleh Jalan Raya Cilacap-Banyumas, jalur provinsi yang ramai. Namun sisi barat atau barat laut desa berbatasan langsung dengan Sungai Serayu, sungai besar yang menjadi sumber kehidupan sekaligus tantangan utama bagi masyarakat Kalisabuk.

Secara administratif, wilayah Desa Kalisabuk terbagi menjadi empat dusun:

  1. Dusun Kalisabuk
  2. Dusun Karanganyar
  3. Dusun Rawaseser
  4. Dusun Karangjambu

Struktur pemerintahan desa didukung oleh 11 Rukun Warga (RW) dan 52 Rukun Tetangga (RT). Pemerintahan Desa Kalisabuk saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Slamet Riyanto, yang dikenal sangat aktif dan responsif, terutama dalam isu penanganan bencana dan pembangunan infrastruktur.

Ekonomi Desa: Pertanian, Perdagangan dan Geliat UMKM

Perekonomian Desa Kalisabuk ditopang oleh beberapa sektor utama:

  • Pertanian sebagai Andalan
    Lahan persawahan yang luas menjadi tulang punggung pertanian di Kalisabuk, dengan padi sebagai komoditas utama. Kesuburan tanah yang didukung oleh aliran Sungai Serayu menjadikan sektor ini sangat potensial. Namun, ancaman banjir tahunan juga menjadi risiko yang harus dihadapi para petani.
  • Perdagangan dan Jasa di Jalur Strategis
    Keberadaan Jalan Raya Cilacap-Banyumas yang melintasi desa membuka peluang besar bagi sektor perdagangan dan jasa. Berbagai warung makan, toko kelontong, bengkel, dan usaha jasa lainnya berjejer di sepanjang jalan, melayani kebutuhan warga lokal maupun pengguna jalan.
  • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
    Di luar perdagangan di pinggir jalan, Desa Kalisabuk memiliki potensi UMKM yang terus dikembangkan. Salah satu produk yang cukup dikenal adalah emping melinjo. Pemerintah desa melalui website resminya (kalisabuk-kesugihan.desa.id) turut mempromosikan dan memberikan dukungan bagi para perajin emping melinjo dan UMKM lainnya, seperti konveksi rumahan. "Pemerintah Desa Kalisabuk berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM lokal, seperti perajin emping melinjo, melalui pembinaan dan fasilitasi akses pasar. Ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan ekonomi keluarga," demikian semangat yang diusung pemerintah desa.
  • Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
    Desa Kalisabuk memiliki BUMDes "Karya Sabuk Mandiri" yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dan mengelola aset-aset desa secara produktif.
  • Perikanan Sungai Skala Kecil
    Sebagian warga memanfaatkan Sungai Serayu untuk aktivitas perikanan tradisional skala kecil guna memenuhi kebutuhan subsisten atau dijual terbatas di lingkungan sekitar.

Tantangan Utama dan Upaya Mitigasi Banjir Sungai Serayu

Tidak dapat dipungkiri, tantangan terbesar yang dihadapi Desa Kalisabuk adalah banjir tahunan akibat luapan Sungai Serayu. Setiap musim penghujan dengan intensitas tinggi, sebagian wilayah desa, terutama dusun-dusun yang berbatasan langsung dengan sungai seperti Rawaseser dan Karangjambu, kerap terendam banjir. Banjir ini tidak hanya merendam permukiman, tetapi juga merusak infrastruktur dan areal pertanian, menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit.

Pemerintah Desa Kalisabuk di bawah komando Kades Slamet Riyanto selalu berada di garis depan dalam penanganan dampak banjir. Upaya yang dilakukan meliputi:

  • Koordinasi Tanggap Darurat
    Berkoordinasi cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, TNI, Polri, dan relawan untuk evakuasi warga, pendirian posko pengungsian, serta distribusi bantuan logistik seperti makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan.
  • Advokasi Pembangunan Infrastruktur Mitigasi
    Secara konsisten menyuarakan dan mengajukan proposal kepada pemerintah pusat dan provinsi, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir permanen. "Yang paling mendesak adalah normalisasi Sungai Serayu dan penguatan tebing sungai agar banjir tidak terus berulang," tegas Kades Slamet Riyanto pasca banjir Oktober 2023.
  • Pembangunan Talud dan Bronjong
    Pemerintah desa, melalui Dana Desa maupun bantuan dari pihak lain, berupaya membangun atau merehabilitasi talud (revetment) dan bronjong (gabion) di titik-titik kritis sepanjang tepian sungai untuk mengurangi dampak erosi dan limpasan air.
  • Peningkatan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Masyarakat
    Mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran drainase, serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) menjadi salah satu program yang relevan.

Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Hidup

Selain fokus pada mitigasi banjir, Pemerintah Desa Kalisabuk juga terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dasar lainnya:

  • Pembangunan dan Perbaikan Jalan Desa
    Peningkatan kualitas jalan lingkungan menjadi prioritas untuk memperlancar mobilitas warga, akses anak-anak ke sekolah, dan distribusi hasil pertanian serta produk UMKM. Pada Desember 2023, diresmikan jalan aspal di Dusun Karanganyar yang didanai APBD Perubahan Kabupaten Cilacap. "Pembangunan jalan ini sangat dinantikan warga untuk kelancaran transportasi dan aktivitas ekonomi. Semoga bisa meningkatkan kesejahteraan warga Kalisabuk," ujar Kades Slamet Riyanto saat peresmian.
  • Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
    Program bantuan perbaikan rumah bagi warga kurang mampu juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.
  • Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
    Desa Kalisabuk memiliki sejumlah fasilitas pendidikan dasar (SD Negeri Kalisabuk 01-04, MI Ya Bakii) dan menengah (SMP Negeri 2 Kesugihan). Layanan kesehatan dasar didukung oleh Poskesdes/Polindes dan kegiatan Posyandu yang rutin.

Tata Kelola Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan

Pemerintah Desa Kalisabuk aktif menggunakan platform digital seperti website desa dan media sosial (Facebook "Pemerintah Desa Kalisabuk") untuk menyebarkan informasi mengenai kegiatan desa, program pembangunan, laporan keuangan (APBDes), serta peringatan dini dan informasi terkait bencana. Hal ini menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan komunikasi publik.

Perencanaan pembangunan dilakukan secara partisipatif melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), di mana aspirasi masyarakat, termasuk usulan terkait penanganan banjir dan kebutuhan infrastruktur, menjadi agenda utama.

Kehidupan sosial masyarakat Kalisabuk sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai gotong royong, yang terwujud nyata terutama saat menghadapi bencana banjir dan dalam kegiatan kerja bakti. Tradisi budaya Jawa Banyumasan dan ajaran agama Islam mewarnai keseharian warga. Kelembagaan desa seperti PKK, Karang Taruna, LPMK, serta tokoh agama dan masyarakat berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan.

Kalisabuk Terus Bertumbuh di Tengah Tantangan

Desa Kalisabuk adalah cerminan dari perjuangan dan ketangguhan masyarakat yang hidup berdampingan dengan alam. Sungai Serayu, yang menjadi sumber kehidupan, sekaligus menghadirkan ujian rutin berupa banjir, telah membentuk karakter masyarakat yang adaptif dan solid. Di bawah kepemimpinan yang responsif dan dengan semangat kebersamaan, Desa Kalisabuk terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi tantangan, membangun infrastruktur yang lebih baik, dan mengembangkan potensi ekonomi lokalnya.

Dukungan dari pemerintah supra desa dalam program mitigasi banjir skala besar, seperti normalisasi sungai dan pembangunan tanggul permanen, menjadi harapan besar bagi masa depan Desa Kalisabuk. Dengan sinergi antara kearifan lokal, inovasi desa, dan kebijakan yang tepat, Desa Kalisabuk optimis dapat terus bertumbuh, mengurangi risiko bencana, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya, menjadikan tepian Serayu sebagai tempat yang aman, nyaman, dan produktif untuk ditinggali.